Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Memilukan, Pemuda Tahiland Ini Tidak Membatalkan Pernikahan Meski Pacarnya Mati

Ini benar-benar memilukan. Pada tanggal 4 Januari 2012, deff Yingyuen menikahi pacarnya Sarinya Kamsook (yang sudah meninggal) di kota Surin, Thailand. Pasangan itu telah bersama-sama selama 10 tahun, tapi Sarinya Kamsook meninggal dengan tragis dalam kecelakaan mobil sehari sebelum pernikahan.Namun Deff tak pernikahan ini dibatalkan, dia tetap ingin melangsungkan upacara :menikahi pacarnya yang sudah menjadi mayat..





Jika ingin berkunjung ke Facebooknya Pasangan ini, 
disini linknya
via: http://news.mthai.com/general-news/148709.html

10 Dampak Buruk Kapitalisme

Sistem kapitalisme semakin umum dan banyak digunakan, umumnya di era-era lama sistem ini dianut di negara liberal (barat) yang berkiblat di Amerika. Seiring waktu sistem kapitalisme merambah ke negara - negara berkembang, hingga makin marak di negara kita.
 
Telah banyak diskusi bertemakan kapitalisme, sejalan dengan semakin banyaknya gerakan Anti-Kapitalisme, namun karena umumnya Para pemilik media adalah para kapitalis, hasil buruk dari kapitalisme itu sendiri menjadi tertutupi.
Daftar ini mungkin tidak mencakup keseluruhan dari efek burup kapitalisme, juga tidak menyarankan aliran alternatif lain ,Namun daftar ini berisi tentang 10 kerugian akibat kapitalisme yang sering ditutup-tutupi, bahkan diabaikan oleh media dan juga pemerintah (karena umumnya

10. Ke-tidak Setaraan

Mantra umum kapitalisme adalah "orang bisa menjadi kaya jika mereka bekerja keras" ini sering menjadi suatu kesalahan dalam penerapan. Ada begitu banyak posisi di puncak.
Namun Dalam rangka untuk membuat uang pertama kadang seseorang harus menjatuhkan yang lain. Tetapi ini berarti bahwa orang kaya tidak bisa ada tanpa orang miskin.
Setiap cara Anda melihatnya, ada tidak akan pernah kesetaraan di bawah kapitalisme.

9. Sampah

Dalam masyarakat di mana sumber daya tidak merata, dan yang kaya akan selalu bisa menguasai sumber daya lebih. Sambil sesekali si kaya memberikannya pada si miskin dalam acara amal yang dipublikasikan. Ada banyak yang terbuang dari si kaya, karena mereka mendapat lebih dari kebutuhannya, sementara si miskin tetap kekurangan


8. Kelaparan

Tentu saja, jika seseorang memiliki kelebihan maka yang lain akan kekurangan, sebenarnya ada begitu banyak makanan dan cukup untuk memberi makan seluruh populasi penduduk dunia, hanya kapitalisme menjadi salah satu penyebab pendistribusian tidak merata.

7. Anti-Sosial

Di bawah sistem kapitalis, motif keuntungan jauh lebih besar dari altruisme. Jika orang khawatir tentang apa yang ada di kantong mereka sendiri, mereka akan menghindari membantu sesama karena mereka berkonsentrasi untuk mencukupi / merawat diri mereka sendiri.
orang - orang akan berfikir untuk memprioritaskan diri mereka sendiri di atas kebutuhan masyarakat, karena mereka berfikir jika mereka kekurangan, masyarakat tidak akan membantu mereka

6. Bahaya
Seringkali sebuah perusahaan memangkas biaya kesehatan, dan mengurangi sarana dan peralatan untuk keselamatan kerja untuk memangkas biaya produksi, dan juga seringkali tenaga - tenaga kerja tidak terlatih ditempatkan di daerah tertentu yang mempunyai tingkat resiko tinggi demi menghemat pengeluaran perusahaan.
Hal ini sering menjadi penyebab kecelakaan fatal yang tidak jarang berujung kematian

5. Tidak Demokratis

Jika dalam sebuah demokrasi, satu orang mempunyai satu suara, ini tidak terjadi dalam kapitalisme..
Suara rakyat kecil dengan jumlah banyak, opini publik dan bahkan idiologi bangsa tidak begitu berpengaruh untuk pemerintah kita hari ini. Pemerintah akan lebih banyak mendengar dari Pengusaha yang mempunyai bisnis besar yang teah mendanani kampanye mereka.
Atau bahkan pemerintah akan merangkul dan bermanis - manis ria dengan media televisi atau koran besar,karena berita manis dari media-media ini yang akan mempengaruhi bahkan menghipnotis opini publik..

4. Polusi

Seharusnya tidak sulit untuk meyakinkan orang untuk tidak bunuh diri namun hal ini adalah apa yang perusahaan lakukan karena mereka menolak untuk melakukan langkah-langkah pemeliharaan lingkungan karena akan mengurangi margin keuntungan mereka. Tidak masalah bagi mereka bahwa dalam jangka panjang, kita semua akan mati,dan dalam jangka pendek mereka akan memiliki uang lebih dan lebih banyak lagi.

3. Perang

Banyak perang berjuang dalam beberapa tahun terakhir telah lebih dari keuntungan. Di Irak, perang sebagian besar didanai oleh raja minyak dan itu perusahaan-perusahaan swasta yang menangani sebagian besar keamanan setelah invasi awal.
Di Libya, pasukan barat campur tangan ketika perang sipil menyebabkan pasokan minyak harus dipotong. Mereka hanya berpihak pada pemberontak karena mereka pikir mereka adalah yang paling mungkin untuk menang.
Di Iran, intervensi militer sedang terancam atas pemblokiran rute perdagangan untuk mengangkut minyak.

2. Kediktatoran
Kita pastinya tidak akan membela kediktatoran di pemerintah kita, tapi mengapa kita memuja kediktatoran di tempat kerja?
CEO dibayar dengan gaji dan bonus besar sebagai penghargaan untuk mereka, sementara mereka membayar pekerja mereka upah minimum.
Para bos tidak melakukan pekerjaan, mereka tidak memproduksi barang yang kita konsumsi, dan mereka hanya memiliki alat produksi. Pekerja yang banyak melakukan semua itu dan mereka tetap di bawh kontrol kuat dari para penikmat laba maksimal..

1. Propaganda

Anda tidak dapat melarikan diri kapitalisme, kapitalisme ada di mana-mana. Di setiap billboard, iklan TV, internet, anda akan terus melihat orang - orang memberitahu anda untuk membeli sesuatu
Ketika hal ini dilakukan oleh pemerintah yang dikatator kita menyebutnya propaganda, ketika perusahaan melakukannya, itu disebut iklan. .
namun kedua hal tersebut sebenarnya adalah pencucian otak terselubung ...


9 Manusia Yang Diasuh dan Dibesarkan Oleh Hewan

Mungkin anda sering membaca atau menonton filem seperti TARZAN, ataupun jungel book, atau kalo di Indonesia Tarzan kota, atau sejenisnya, yang bercerita tentang seorang manusia yang tumbuh dalam asuhan binatang dengan lingkungan hutan rimba..
Manusia ini karena tidak adanya contoh untuk berperilaku layaknya manusia normal, sehinga mempunyai kebiasaan yang mirip hewan. Bahkan juga mempunyai kemampuan seperti seekor binatang..
Tapi pernahkah anda berandai-andai hal itu bisa terjadi dalam kehidupan nyata ? jika dipkir secara akal kemungkinannya kecil, namun hal itu benar-benar terjadi.
Dan berikut ini adalah 9 contoh Manusia yang hidup dalam asuhan binatang ..

1. Ukraina Dog Girl

Seorang gadis ditinggalkan di sebuah kandang anjing oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab dari usia 3 sampai 8 tahun, Oxana Malaya tumbuh tanpa orang tua selain daripada anjing yang ada di kandang tersebut. Ketika ia ditemukan pada tahun 1991, ia tidak bisa berbicara, hanya bisa menggonggong, dan berlari sambil merangkak. Sekarang usianya sudah menginjak 20-an, Malaya telah diajarkan untuk berbicara, tetapi masih mengalami gangguan kognitif. Saat ini Malaya bekerja merawat sapi-sapi di sebuah peternakan dekat rumah sakit jiwa dimana dia tinggal.

2.Cambodia Jungle Girl
Pada waktu menggembalakan kerbau di sepanjang tepi hutan di Kamboja pada usia 8, Rochom P'ngieng menghilang secara misterius. Delapan belas tahun kemudian, pada tahun 2007, seorang warga melihat sebuah wanita telanjang menyelinap di sekitar halamannya mencoba untuk mencuri beras. Wanita itu diidentifikasi Rochom P'ngieng yang telah lama hilang. Dia dikenali karena bekas luka di punggungnya.

Gadis itu telah tumbuh menjadi seorang wanita 30 tahun yang entah bagaimana bertahan hidup sendiri di hutan lebat. Gadis itu tidak dapat mempelajari bahasa lokal atau untuk beradaptasi dengan budaya lokal, pada akhirnya ia melarikan diri dan belum ditemukan.

3. Ugandan Monkey Boy
Setelah melihat ibunya dibunuh oleh ayahnya, John Ssebunya yang berumur 4 tahun menjadi trauma dan lari ke hutan. Dia dilaporkan dibesarkan oleh pasukan monyet vervet sampai pada saat dia ditemukan tahun 1991. Seperti sering terjadi ketika anak-anak liar ditemukan, ia menolak untuk ditolong oleh penduduk desa, dan ia mendapat bantuan dari keluarga angkatnya monyet yang melempari penduduk desa dengan ranting-ranting pohon. John telah diajarkan bagaimana berbicara, dan sekarang bisa menyanyi juga. Bahkan, ia bergabung dengan paduan suara anak-anak Mutiara Afrika.

4. Victor of Aveyron
Mungkin anak liar paling terkenal dari mereka semua, cerita Victor dibuat secara luas dikenal di film "L'Enfant Sauvage". Meskipun asal-usulnya adalah misteri, namun banyak orang yang percaya Victor menghabiskan masa kanak-kanaknya telanjang dan sendirian di hutan sebelum diketahui masyarakat pada tahun 1797. Setelah beberapa kali menampakkan diri, ia akhirnya muncul sendiri di dekat Saint-Sernin-sur-Rance, Perancis, pada tahun 1800. Victor menjadi subyek untuk banyak filsuf dan ilmuwan yang penasaran tentang asal-usul bahasa dan perilaku manusia, meskipun dalam perkembangannya kemajuan daripada kecerdasan anak ini sangatlah sedikit.

5. Madina
Kisah tragis Madina adalah seperti Oxana Malaya. Ditinggalkan sampai pada hari dia ditemukan pada usia 3. Dia hidup dan diasuh oleh anjing. Saat ditemukan, ia hanya dapat mengucapkan dua kata, ya dan tidak, meskipun ia lebih suka menggeram seperti anjing. Untungnya, Madina dinyatakan sehat secara mental dan fisik oleh tim medis tak lama setelah penemuannya. Meskipun perkembangannya terhambat, dia terbilang masih muda, seorang pengasuh percaya bahwa Madina akan kembali normal ketika usianya beranjak dewasa.

6. Lobo Wolf Girl of Devil's River:
Pada tahun 1845, seorang gadis misterius terlihat berjalan merangkak di sarang serigala yang menyerang kawanan kambing dekat San Felipe, Mexico. Cerita ini dikuatkan setahun kemudian ketika gadis itu terlihat lagi, kali ini dia terlihat sedang melahap seekor kambing yang baru dibunuh. Menurut cerita yang beredar, penduduk setempat khawatir dan mencari gadis itu keesokan harinya dan akhirnya berhasil menangkap dia. Dia melolong tak henti-hentinya sepanjang malam, membuat sekelompok serigala berdatangan ke desa untuk menyelamatkan gadis itu. Pada akhirnya ia dapat menyelinap keluar dari kandang dan melarikan diri.
Gadis itu tidak terlihat lagi sampai 1852, terakhir kali ia terlihat ia sedang menyusui dua anak serigala di tepi sungai. Merasa terganggu, dia mengumpulkan dua anaknya dan lari kembali ke hutan dan tidak pernah terlihat lagi lagi.

7. Russian Bird Boy
Terkurung di sebuah ruangan yang dikelilingi oleh kandang burung, seorang anak Rusia dibesarkan seperti burung peliharaan oleh orang tuanya yang kasar. Ketika ia ditemukan, ia tidak bisa berbicara dan hanya dapat bercericip seperti burung. Ia tidak dapat berkomunikasi seperti manusia normal. Dia telah dipindahkan ke pusat perawatan psikologis di mana para profesional bekerja untuk merehabilitasi dirinya.



8. Amala and Kamala
Dua orang anak perempuan yang berumur 8 tahun dan 18 bulan, ditemukan di sarang serigala 'pada tahun 1920 di Midnapore, India. Kisah ini menuai banyak kontroversi karena umur mereka berdua berbeda jauh dan para ahli tidak menganggap bahwa mereka bersaudara.Yang lebih mungkin bahwa mereka berdua diambil oleh serigala pada waktu yang berbeda. Seperti banyak anak-anak liar lain, mereka dilaporkan sangat ingin kembali ke alam liar dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara hidup manusia.

9. Peter the Wild Boy:
Seorang anak laki-laki, telanjang dan berbulu merangkak berjalan muncul dari hutan dekat Hameln, Jerman pada tahun 1724. Akhirnya ia dibujuk dan ditangkap. Ia berperilaku seperti binatang liar dan memilih untuk makan burung dan sayuran mentah bahkan ia tidak mampu berbicara. Setelah pindah ke Inggris, ia diberi nama Petru si Anak Liar. Meskipun ia tidak pernah belajar bicara, ia sangat mencintai musik, melakukan pekerjaan kasar, dan hidup sampai usia lanjut.

Sumber: 
http://en.wikipedia.org
http://gunjhieland2.blogspot.com/2011/04/9-manusia-yg-dibesarkan-oleh-binatang.html

15 Tokoh Yunani Yang Paling Mempengaruhi Dunia

Yunani Kuno memiliki sejumlah besar dampak pada budaya di dunia Barat. Beberapa karya sastra pertama di barat yang tercatat, berasal dari Yunani, dan meskipun karya-karya itu diciptakan lebih tua dari Mesopotamia, puisi epik seperti Iliad dan Odyssey telah membawa pengaruh yang luas dari generasi ke generasi para pemikir barat.
Yunani telah membuat kontribusi besar untuk dunia dalam berbagai aspek, namun hal yang paling nyata ada dalam sastra, arsitektur, Olimpiade, ilmu pengetahuan, matematika dan politik. Berikut adalah daftar dari beberapa tokoh Yunani kuno yang paling berpengaruh dan mengesankan.

15. Hippocrates of Cos
Hippocrates dari Cos adalah seorang dokter Yunani kuno Zaman Pericles (Athena Klasik), dan dianggap salah satu tokoh paling terkemuka dalam sejarah kedokteran. Ia disebut sebagai bapak kedokteran Barat sebagai pengakuan atas kontribusi abadi untuk bidang medis sebagai pendiri dari Sekolah Kedokteran Hippocrates.
Sekolah intelektual ini merevolusi ilmu kedokteran di Yunani kuno, menetapkan sebagai disiplin yang berbeda dari bidang lain yang secara tradisional dikaitkan dengan (terutama sihir dan filsafat), sehingga membentuk kedokteran sebagai sebuah profesi.


14. Thales of Miletus
Thales adalah seorang filsuf pra-Sokrates Yunani dari Miletus, di Asia Kecil, dan salah satu dari Seven Sages of Greece.
Banyak, terutama Aristoteles, menganggapnya sebagai filsuf pertama dalam tradisi Yunani. Menurut Bertrand Russell, "dimulai filsafat Barat dengan Thales." Thales berusaha untuk menjelaskan fenomena alam tanpa mengacu pada mitologi, dan sangat berpengaruh dalam hal ini.
Dalam matematika, Thales menggunakan geometri untuk memecahkan masalah, seperti menghitung ketinggian piramida dan jarak kapal dari pantai.
Dia dikreditkan dengan penggunaan pertama dari penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari Teorema Thales '.
Akibatnya, ia telah dianggap sebagai matematikawan sejati pertama, dan individu yang dikenal pertama pada kaitan penemuan matematika. Juga, Thales adalah orang pertama yang diketahui mempelajari listrik.

13. Phidias
Phidias, atau Pheidias yang Agung, adalah seorang pematung pelukis, dan arsitek Yunani, yang tinggal di abad ke-5 SM, dan dianggap sebagai salah satu pematung terbesar di Yunani Klasik.

Patung Phidias termasuk patung Zeus, di Olympia,yang menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Phidias juga mendesain patung-patung dewi Athena di Acropolis Athena, yaitu parthenos Athena, di dalam Parthenon dan Promachos Athena, sebuah patung perunggu Athena kolosal yang berdiri antara itu dan Propylaea, sebuah gateway monumental yang menjadi pintu masuk ke Acropolis di Athena.
Sebelum perang Peloponnesia, Phidias dituduh menggelapkan emas dalam pembuatan patung Athena di Parthenon.Pericles musuh 'menemukan saksi palsu yang mencoba menjatuhkan Phidias, bernama Menon. Phidias meninggal dalam penjara, meskipun pendamping Pericles ', Aspasia, dibebaskan dari tuduhan .



12. Solon
"Dalam membuat penilaian mereka sendiri Solon, sumber-sumber kuno berkonsentrasi pada apa yang dianggap sebagai fitur konstitusi demokratis . Tapi ... Solon diberikan komisi yang luar biasa oleh para bangsawan, yang menginginkan dia untuk menghilangkan ancaman bahwa posisi para bangsawan secara keseluruhan akan digulingkan "Stanton, GR Athenian Politics c800-500BC: A Sourcebook, Routledge, London (1990), hal-76

Solon adalah seorang negarawan Athena, anggota parlemen dan penyair. Dia dikenang atas usahanya untuk undang-undang terhadap penurunan politik, ekonomi dan moral di Athena kuno. Reformasinya yang gagal dalam jangka pendek, namun dia sering dikreditkan dengan peletakan dasar bagi demokrasi di Athena.

11. Democritus
Democritus adalah seorang filsuf Yunani Kuno, lahir di Abdera, Thrace, Yunani. Dia adalah seorang filsuf berpengaruh pra-Socrates dan murid dari Leucippus, yang merumuskan sebuah teori atom untuk kosmos.

Kontribusi yang tepat sulit untuk memisahkan Democritus dari Leucippus, mentornya, seperti yang sering disebutkan secara bersamaan dalam teks-teks. Spekulasi mereka pada atom, yang diambil dari Leucippus, dikenakan lewat kemiripan parsial untuk memahami abad ke-19 tentang struktur atom yang telah menyebabkan beberapa menganggap Democritus sebagai lebih dari seorang ilmuwan dari filsuf Yunani lainnya, namun, ide-ide mereka berkembang di bidang yang sangat berbeda.
Diabaikan di Athena kuno,Plato mengatakan tidak menyukainya sehingga dia berharap semua buku-bukunya dibakar. namun Banyak yang menganggap Democritus sebagai "bapak ilmu pengetahuan modern."


10. Herodotus
Herodotus adalah sejarawan Yunani kuno yang lahir di Halicarnassus, Caria, dan tinggal di abad 5 SM (484 SM - 425 SM). Dia disebut sebagai "Bapak Sejarah", dan sejarawan pertama yang diketahui mengumpulkan bahan sistematis, uji akurasi sampai batas tertentu, dan mengaturnya dalam sebuah narasi yang dibangun dengan baik dan jelas.

The Histories - karya dan pekerjaannya yang dikenal telah menghasilkan - catatan dari "penyelidikan" nya (atau ἱστορία Historia, sebuah kata yang berlalu ke dalam bahasa Latin dan mengambil makna sejarah modern), menjadi penyelidikan asal dari Perang Yunani-Persia dan termasuk kekayaan informasi geografis dan etnografis.
Meskipun beberapa ceritanya tidak sepenuhnya akurat, dia mengklaim bahwa dia hanya melaporkan apa yang telah diberitahu kepadanya. Sedikit yang diketahui dari sejarah pribadinya, karena catatan kuno yang langka, dan sering bertentangan dan juga fantastis.


9. Leonidas I
Leonidas adalah seorang raja Sparta, keturunan ke-17 dari garis Agiad, salah seorang putra Raja Anaxandridas II dari Sparta, yang diyakini dalam mitologi menjadi keturunan dari Heracles, memiliki banyak kekuatan terakhir dan keberanian.

Leonidas I menjadi penting untuk kepemimpinannya pada Pertempuran Thermopylae, yang telah lama menjadi topik inspirasi budaya, yang mungkin menjadi sejarah militer yang paling terkenal sepanjang masa.
Usahanyaa "melawan segala rintangan" cerita diteruskan kepada kita dari tulisan Yunani Herodotus.
Dia menceritakan kisah 300 Spartan dan 700 Thespians mempertahankan pintu masuk Thermopylae dari gempuran hampir "2 juta" pasukan Persia selama tiga hari.
Meskipun sejarawan modern telah mempertanyakan angka-angka yang disajikan oleh Herodotus, dengan sebagian besar sekitar 100.000 hingga 250.000 pasukan, cerita telah bergaung menjadi inspirasi bagi penulis dan penyair selama berabad-abad atas keberanian inspirasi dan resolusi Spartan.

Kinerja para pembela di pertempuran Thermopylae sering digunakan sebagai contoh keuntungan dari pelatihan, peralatan, dan pengenalan medan yang baik untuk memaksimalkan potensi tentara dan telah menjadi simbol keberanian melawan rintangan besar.

Bahkan penulis kuno dan modern menggunakan Pertempuran Thermopylae sebagai contoh kekuatan tentara unggul dan relawan merdeka membela tanah air. Pengorbanan Spartan dan Thespians telah mempengaruhi banyak pikiran di sepanjang zaman dan telah melahirkan banyak referensi budaya sebagai hasilnya.


8. Archimedes
Archimedes dari Syracuse adalah seorang matematikawan, fisikawan Yunani, insinyur, penemu dan astronom. Meskipun sedikit rincian hidupnya diketahui, ia dianggap sebagai salah satu ilmuwan terkemuka di zaman klasik. Di antara kemajuan dalam fisika adalah dasar hidrostatika, statika dan penjelasan dari prinsip tuas.
Dia dikreditkan dengan merancang mesin yang inovatif, termasuk mesin pengepungan dan pompa sekrup yang menyandang namanya.
Percobaan modern telah menguji penemuan Archimedesdan mengklaim bahwa : rancangan mesin Archimedes mampu mengangkat kapal menyerang keluar dari air (menggulingkan kapal) dan mesin lain mampu untuk membakar sebuah kapal dengan bantuan cermin.

Archimedes dianggap sebagai ahli matematika terbesar dari jaman kuno, dan sepanjang masa.

Dia menggunakan metode ekshaus untuk menghitung luas di bawah busur parabola dengan penjumlahan dari seri terbatas, dan memberikan perkiraan yang sangat akurat dari pi. Dia juga menemukan spiral yang dinamakan sesuai namanya, rumus untuk volume permukaan revolusi dan sistem cerdas untuk mengekspresikan jumlah yang sangat besar.
Berbeda dengan penemuannya, tulisan-tulisan matematika Archimedes dikenal di zaman kuno.Matematikawan dari Alexandria membaca dan mengutip karya Archimedes, tapi kompilasi komprehensif pertama tidak dibuat sampai tahun 530 M oleh Isidorus dari Miletus, sementara komentar tentang karya-karya Archimedes, yang ditulis oleh Eutocius pada abad ke 6, membuka mereka untuk pembaca yang lebih luas untuk pertama kalinya.


7. Pythagoras
Pythagoras membuat kontribusi berpengaruh untuk filsafat dan ajaran agama pada akhir abad ke 6 SM. Dia sering dipuja sebagai matematikawan, mistik dan ilmuwan besar, tetapi dia yang terbaik dikenal untuk Teorema Pythagoras yang dinamakan berdasar namanya.

Namun, karena legenda dan penafsiran karyanya lebih sulit dibandingkan dengan pra-Socrates filsuf lainnya, karya Phytagoras relatif sedikit diterapkan dan diikuti. Banyak prestasi dikreditkan untuk Pythagoras yang mungkin sebenarnya adalah prestasi rekan dan penerusnya.

Apakah atau tidak murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu itu terkait dengan matematika dan bahwa nomor adalah realitas terakhir tidak diketahui.
Dikatakan bahwa dia adalah orang pertama yang menyebut dirinya seorang filsuf, atau pecinta kebijaksanaan dan ide-ide Pythagoras dilaksanakan atau berpengaruh yang nyata pada Plato, juga pada semua filsafat Barat.

6. Pericles
Pericles adalah seorang negarawan terkemuka dan berpengaruh, orator dan Jendral dari Athena selama jaman - jaman keemasan di Kota Athena, yaitu saat terjadi perang antara Persia dan Peloponnesia.
Pericles memiliki pengaruh yang mendalam pada masyarakat Atena . Dan Thucydides, sejarawan kontemporer, mengakui dia sebagai "warga pertama dari Athena." Saat Pericles bergabung pada Liga Delian menjadi sebuah kekaisaran Athena dan memimpin bangsanya selama dua tahun pertama pada Perang Peloponnesia.

Periode di mana dia memimpin Athena, sekitar 461-429 SM, kadang-kadang dikenal sebagai "Zaman Pericles,"periode yang dilambangkan sebagai awal Perang Persia, atau sebagai sebagai akhir abad berikutnya. Pericles mempromosikan seni dan sastra, ini adalah alasan utama Athena memegang reputasi sebagai pusat pendidikan dan budaya dunia kuno.

Dia memulai sebuah proyek ambisius yang menghasilkan sebagian besar struktur hidup di Acropolis (termasuk Parthenon). Proyek ini memperindah kota, memamerkan kemuliaan, dan memberikan pekerjaan kepada orang-orang. Selanjutnya, Pericles memupuk demokrasi di Athena sedemikian rupa sehingga para kritikus menyebutnya seorang populis.

warisan Pericles yang paling terlihat dapat ditemukan dalam karya-karya sastra dan artistik Golden Age of Athena, sebagian besar masih bertahan sampai hari ini. Acropolis, meskipun dalam reruntuhan, masih berdiri dan merupakan simbol modern Athena.
Seorang sejarawan Yunani menulis bahwa karya Pericles juga dipuji sebagai "tipe ideal negarawan yang sempurna di Yunani kuno" "cukup untuk membuat nama Yunani abadi di dunia kita.", Dan Orasi Pemakamannya saat ini identik dengan perjuangan untuk demokrasi partisipatif dan kebanggaan warga.

5. Plato

Plato, adalah seorang filsuf Yunani Klasik, matematika, mahasiswa Socrates, penulis dialog filosofis dan pendiri Academy di Athena, lembaga pendidikan tinggi pertama di dunia Barat. Seiring dengan mentornya, Socrates, dan muridnya, Aristoteles, Plato membantu meletakkan dasar-dasar filsafat dan sains Barat.
Dalam kata-kata terkenal dari AN Whitehead: "Karakterisasi umum paling aman dari tradisi filsafat Eropa adalah bahwa hal itu terdiri dari serangkaian catatan kaki Plato. Saya tidak bermaksud skema pemikiran yang sistematis sarjana telah diekstrak dengan keragu-raguan dari tulisan-tulisannya. Saya menyinggung kekayaan ide-ide umum yang tersebar melalui mereka "
dialog-dialog Plato telah digunakan untuk mengajar berbagai mata pelajaran, termasuk filsafat, logika, etika, retorika dan matematika..

4. Aristotle
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani dan polymath, seorang mahasiswa Plato dan guru dari Alexander Agung. Tulisan-tulisannya banyak mencakup mata pelajaran, termasuk fisika, metafisika, puisi, teater, musik, logika, retorika, linguistik, politik, pemerintahan, etika, biologi dan zoologi. Bersama dengan Plato dan Socrates, Aristoteles adalah salah satu tokoh pendiri paling penting dalam filsafat Barat.
Tulisan-tulisan Aristoteles yang pertama dimaksudkan untuk menciptakan sistem yang komprehensif pada filsafat Barat, meliputi moralitas dan estetika, logika dan ilmu pengetahuan, politik dan metafisika.
Pandangan Aristoteles tentang ilmu-ilmu fisika sangat berbentuk kelembagaan sekolah di abad pertengahan, dan pengaruh mereka diperpanjang sampai zaman Renaisance, meskipun akhirnya digantikan oleh fisikanya Newton.

Dalam ilmu zoologi, beberapa pengamatan diteguhkan akurat dalam abad ke-19. Karya-karyanya mengandung studi awal resmi dikenal logika, yang didirikan pada akhir abad 19 ke dalam logika formal modern.

Dalam metafisika, Aristotelianisme memiliki pengaruh besar pada pemikiran filosofis dan teologis dalam tradisi Islam dan Yahudi pada Abad Pertengahan, dan terus mempengaruhi teologi Kristen, khususnya tradisi skolastik Gereja Katolik.

Etika ilmunya, meskipun selalu berpengaruh, mendapatkan minat yang diperbarui dengan munculnya etika moralitas modern .
Semua aspek filsafat Aristoteles terus menjadi objek studi akademis aktif hari ini.

Meskipun Aristoteles menulis banyak risalah elegan dan dialog (Cicero menggambarkan gaya sastranya sebagai "sungai emas"), diperkirakan bahwa sebagian besar tulisan-tulisannya sekarang hilang dan hanya sekitar sepertiga dari karya asli yang masih bertahan.

3. Homer
Dalam tradisi klasik Barat, Homer adalah penulis Iliad dan Odyssey, dan dihormati sebagai penyair epik terbesar Yunani kuno.Epos ini terletak di awal Western canon of literature, dan memiliki pengaruh sangat besar pada sejarah sastra.
Pengaruh formatif yang dimainkan oleh epos Homer dalam membentuk kebudayaan Yunani secara luas diakui, dan Homer digambarkan sebagai guru Yunani.
Iliad dan Odyssey mengungkapkan banyak tentang nilai-nilai dari Yunani kuno. Pahlawan itu menampilkan kesan kemashuran, keberanian, dan kefasihan, sebagaimana ketika Achilles mendemonstrasikan pasukannya. Selama hampir 3.000 tahun, epik Homer telah mengilhami penulis dan seniman di seluruh dunia.

2. Socrates
Socrates adalah seorang filsuf Athena Yunani klasik. Dikreditkan sebagai salah satu pendiri filsafat Barat, dia adalah sosok misterius yang dikenal terutama melalui karya yang disebut tulisan klasik selanjutnya, terutama tulisan siswanya: Plato dan Xenophon, dan peran dari Aristophanes yang kontemporer.
Banyak orang akan mengklaim bahwa dialog-dialog Plato adalah account yang paling komprehensif dari Socrates untuk bertahan dari zaman kuno.
Melalui perannya dalam dialog Plato, Socrates terkenal karena kontribusinya pada bidang etika, dan inilah Socrates Platonis yang juga meminjamkan namanya pada concepts of Socratic irony dan metode Socrates, atau elenchus.

Yang terakhir ini tetap merupakan alat yang umum digunakan dalam berbagai diskusi, dan merupakan jenis pedagogi di mana serangkaian pertanyaan yang diajukan tidak hanya untuk menggambar jawaban individu, tetapi juga untuk mendorong wawasan mendasar dalam masalah yang ada dalam pandangan.

Adalah Plato Socrates yang juga membuat kontribusi penting dan abadi untuk bidang epistemologi dan logika, dan pengaruh dari ide dan pendekatan yang tetap kuat dalam memberikan landasan bagi filsafat Barat banyak yang diikuti.

Salah satu komentator terakhirnya, Plato, idealis, menawarkan "satu idola, tokoh master, untuk filsafat. Seorang santo, seorang nabi dari 'dewa matahari,' seorang guru yang mengutuk ajarannya sebagai bid'ah. "

1. Alexander Agung
Alexander III dari Makedonia, umumnya dikenal sebagai Alexander Agung (bahasa Yunani: Ἀλέξανδρος ὁ Μέγας), adalah seorang raja dari Makedonia, sebuah negara di Yunani kuno utara. Lahir di Pella, Yunani pada 356 SM, Alexander diajari oleh Aristoteles sampai usia 16.

Pada usia 30, ia telah menciptakan salah satu imperium terbesar dunia kuno, membentang dari Laut Ionia ke Himalaya. Dia tak terkalahkan dalam pertempuran, dan dianggap salah satu komandan paling sukses dalam sejarah.
Alexander menggantikan ayahnya, Philip II dari Makedonia, ke takhta pada 336 SM setelah Philip dibunuh.

Setelah kematian Philip, Alexander mewarisi kerajaan yang kuat dan tentara yang berpengalaman. Dia dianugerahi jenderal Yunani dan menggunakan otoritas ini untuk memulai rencana ekspansi dengan militer ayahnya .

Pada 334 SM ia menyerbu Persia yang menguasai Asia Kecil dan memulai serangkaian kampanye yang berlangsung 10 tahun. Alexander mematahkan kekuatan Persia dalam serangkaian pertempuran yang menentukan, terutama pertempuran Issus dan Gaugamela.
Dia kemudian menggulingkan Raja Persia Darius III dan menaklukkan keseluruhan dari Kekaisaran Persia. Pada saat itu kerajaannya membentang dari Laut Adriatik sampai ke Sungai Indus.

Mencari untuk mencapai "ujung dunia dan Samudra besar di luar sana," ia menginvasi India pada 326 SM, namun akhirnya terpaksa kembali atas permintaan dari pasukannya.

Alexander meninggal di Babilonia pada 323 SM, sebelum melaksanakan serangkaian kampanye yang direncanakan yang akan dimulai dengan invasi Arab.

Pada tahun-tahun setelah kematiannya serangkaian perang sipil mengoyak kerajaannya hingga terpisah, sehingga di beberapa negara bagian diperintah oleh Diadochi (Bekas Komandan Perang pasukan Alexander) dan pewarisnya

Warisan Alexander meliputi difusi penaklukan budaya yang ditimbulkan. Dia mendirikan beberapa kota yang melahirkan dua puluh namanya, yang paling terkenal Alexandria di Mesir.

Penyelesaian Alexander untuk koloni Yunani dan penyebaran yang dihasilkan dari kebudayaan Yunani di timur menghasilkan sebuah peradaban Helenistik baru, aspek yang masih jelas dalam tradisi Kekaisaran Bizantium di pertengahan abad ke-15.

Alexander menjadi pahlawan klasik legendaris dalam karya dari Achilles, dan fitur menonjol dalam sejarah dan mitos budaya Yunani dan non-Yunani. Dia menjadi standar idola untuk para pemimpin militer dan akademi militer di seluruh dunia masih mengajarkan taktiknya.

Oleh : Theodoros


Kisah Bapak Tua Penjual Amplop (Renungan Hidup)

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.
Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.
Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.
Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.
Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Lanjutan Kisah “Bapak Tua Penjual Amplop Itu”
Posted on 28 November 2011

Tulisan saya yang terdahulu yang berjudul Bapak Tua Penjual Amplop Itu ternyata mendapat respon yang luar biasa dari pembaca. Setelah saya lihat statistik di Worpress ternyata tulisan tersebut sudah dibaca puluhan ribu kali dan tanggapan komentar hingga hari ini mencapai 336 buah. Saya sendiri tidak menyangka atas respon yang luar biasa tersebut, sebab tulisan ini hanyalah sekadar catatan kecil yang biasa saya tulis dari pengalaman yang saya temui.

Banyak yang bertanya kepada saya bagaimana caranya memberikan sedekah atau sumbangan buat bapak tua itu. Saya sendiri juga belum tahu teknis pengumpulan dan pemberian sedekah tersebut, karena maksud tulisan tersebut bukanlah untuk mengumpulkan infaq/shadaqoh buat si bapak. Pertanggungjawabannya nanti juga agak susah, tetapi yang lebih saya khawatirkan (mudah-mudahan saja tidak terjadi) adalah perubahan sikap si bapak yang karena sedekah yang berturut-turut tersebut khawatir membuat dia salah menafsirkan sehingga timbul sikap “mengemis” belas kasihan dengan menjual amplop.

Mudah-mudahan tidak begitu ya, tetapi mohon maaf saya belum bisa menyalurkan sumbangan, silakan salurkan sedekah ke lembaga amil terdekat dari Masjid Salman seperti Rumah Amal Salman ITB atau PKPU. Saya tetap punya pendapat bahwa cara terbaik membantu bapak itu adalah membeli jualannya, kalaupun melebihkan uang pembelian tidak apa-apa. Untuk urusan modal usaha dan perbaikan taraf hidup si bapak, biarlah itu tugas lembaga amil zakat tadi. Kalaupun anda jauh dari Bandung dan tidak bisa membeli amplopnya, anda masih bisa membeli dagangan orang-orang dhuafa di lingkungan terdekat anda. Masih banyak orang kecil lainnya dis ekitar kita yang membutuhkan perhatian. Tetapi sekali lagi, terima kasih atas semua niat baik, mudah-mudahan Allah SWT sudah membalas niat baik itu dengan pahala.

Seorang mahasiswa ITB aktivis Masjid Salman ITB, Romi Hardiyansyah, mencoba menemui bapak penjual amplop dan mewawancarainya di kantor Rumah Amal Salman ITB. Laporan wawancaranya itu dia muat di akun fesbuknya. Saya minta izin memuat hasil wawancara itu di dalam blog ini, sebagai informasi yang lebih lengkap tentang bapak penjual amplop. Banyak yang masih penasaran seperti apa bapak itu dan bagaimana hidupnya. Yang jelas bapak tua itu masih setia berjualan di depan gerbang kampus ITB atau di depan gerbang Masjid Salman, tidak hanya hari Jumat tetapi sekali-sekali pada hari yang lain.

Di bawah ini tulisan Romi Hardiyansyah yang dimuat di dalam http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150390709462123

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bapak Penjual Amplop

Setelah membaca catatan dari salah seorang dosen ITB melalui website pribadinya, saya mencoba menggali lebih dalam tentang bapak penjual amplop ini. Yang saya tahu bahwa bapak ini hanya berjualan setiap hari jumat saja di pintu masuk Komplek Masjid Salman-ITB. Namun, ketika hari selasa saya mendapatkan laporan dari salah seorang rekan bahwa bapak penjual amplop ini menjajakan dagangannya di salah satu gerbang keluar ITB. Saya tidak menemuinya karena jadwal kuliah yang padat. Barulah ketika rabu, 23 Nopember 2011, sepulang kuliah sekitar pukul 12.00, saya menemuinya di tempat biasa ia menjajakan amplop-amplopnya, yaitu di depan pintu masuk Komplek Masjid Salman-ITB. Saya berniat untuk menemuinya setelah saya melaksanakan shalat zhuhur.

Sekitar pukul 13.00, saya dan Kang Dadan (karyawan Rumah Amal Salman-ITB) bergegas menuju pintu masuk Komplek Masjid Salman-ITB. Kang Dadan ada keperluan untuk menyampaikan amanah infaq salah seorang jamaah di Jakarta kepada beliau sementara saya memang berkeperluan untuk bercakap-cakap dan membeli amplopnya. Kami meminta beliau merapikan dagangannya dan mau berbincang-bincang dengan kami di salah satu ruangan di kantor Rumah Amal Salman-ITB. Alhamdulillah beliau mau dan segera mengemas amplop-amplopnya. Selama mengemas amplop-amplopnya, kami menerima banyak komentar dari para pedagang-pedangang lain di sekitar.

Menurut para pedagang, tidak sedikit orang yang membeli satu atau dua amplop tapi dibayar seharga Rp 5.000, Rp 20.000, bahkan Rp 50.000. Si Bapak justru sering berkata kepada para pembeli bahwa uang yang diberikannya kelebihan. Namun, para pembeli mengatakan agar diambil saja lebihnya.

Setelah bercakap-cakap dengan para pedagang sekitar, si Bapak ini pun siap untuk kami ajak ke kantor. Ia membawa tas besarnya pada bahu sebelah kiri dan menjinjing plastik berisi amplop dengan tangan kanannya. Tibalah kami di salah satu ruangan di kantor Rumah Amal Salman-ITB dan mulailah percakapan kami. Sebenarnya selama perjalanan ke rumah amal pun kami bercakap-cakap di jalan.

Namanya Suhud, lahir di Tasikmalaya 76 tahun yang lalu. Ayahnya asli Tasikmalaya sedangkan Ibunya asli Kuningan. Bapak yang sudah hidup tiga perempat abad ini suka merantau kesana kemari semasa mudanya hingga sekarang tinggal menetap bersama anak terakhir dan cucunya di Manggahan, Dayeuh Kolot. Pak Suhud memiliki tiga orang anak yang semuanya laki-laki semua. Anak pertama dan keduanya tidak tinggal bersama Pak Suhud. Semua anaknya memiliki keterbatasan dalam ekonomi sehingga jika beliau menggantungkan diri kepada anaknya, tentu akan susah. Dari sinilah beliau memutuskan untuk berdagang di usianya yang sudah renta.

Pak Suhud sehari-harinya berjualan amplop. Ya, amplop. Ia hanya berjualan amplop, tidak dengan yang lain. Pak Suhud menjajakan amplop-amplopnya di Pasar Simpang Dago dari pagi sampai siang kemudian dilanjutkan menjajakan amplop-amplopnya di pintu masuk Komplek Masjid Salman-ITB. Selain itu, Pak Suhud juga menjajakan amplopnya di Sukajadi, Kebun Binatang, dan tempat-tempat lainnya. Beliau baru sekitar sebulan yang lalu menjajakan dagangannya di Salman.

Amplop-amplop tersebut ia ambil dari tetangganya. Kemudian Pak Suhud akan menerima upah sesuai dengan banyaknya amplop yang bisa ia jual. Setoran tersebut tidak dibatasi waktu, boleh kapan saja. Jika pembeli sedang sepi, boleh jadi hari itu tidak setor dulu sampai dengan banyak amplop yang terjual.

Pak Suhud memulai usaha ini dari 2001. Namun karena usianya yang sudah renta, 10 tahun tersebut tidak semuanya digunakan untuk berjualan amplop, terkadang jika sedang capai, ia tidak berangkat mencari nafkah. Sebelum berjualan amplop, Pak Suhud berjualan sayur mayur. Istri Pak Suhud meninggal dunia 6 tahun yang lalu sehingga penghasilan yang beliau dapatkan murni beliau gunakan untuk keperluan hidup beliau sehari-hari. Ketiga anaknya mengetahui bahwa ayahnya ini berjualan amplop untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pak Suhud berangkat dari rumahnya di Dayeuh Kolot sekitar pukul 03.30 dan pulang menuju rumahnya sekitar pukul 14.00. Beliau menggunakan angkutan perkotaan atau bis kota sebagai sarana transportasinya. Beliau mengatakan lama perjalanan bisa sampai dua atau tiga jam. Sungguh, perjuangan yang sangat hebat bagi laki-laki paruh baya ini.

Penghasilan Pak Suhud sehari-hari jelas tidak menentu. Terkadang tidak ada satu pun amplop yang terjual sehingga untuk kembali pulang ia biasanya meminjam uang pada pedagang-pedagang sekitar dan berjanji akan menggantinya jika nanti amplopnya ada yang membeli. Tetangga yang menjadi tempat setornya tidak mempermasalahkan akan keterlambatan setoran, jelas beliau. Beliau menambahkan ongkos pergi-pulangnya tiap hari sebesar Rp 12.000, padahal penghasilannya tiap hari belum tentu sebesar itu. Pada siang hari, Pak Suhud biasa makan di tempat makan yang beliau katakan murah harganya. Pemilik rumah makan sering mengatakan bahwa jika beliau ingin makan, silakan datang saja tanpa perlu membayar.

Beliau mengambil 100 amplop dari tetangganya seharga Rp 7.500 dan ia menjualnya seharga Rp 10.000. Artinya, untuk 100 amplop yang terjual, ia hanya mendapatkan untung Rp 2.500 saja. Jika dipikir-pikir, siapa yang mau membeli amplop sebanyak itu? Kalau pun ada yang membelinya, keuntungan yang beliau peroleh jelas tidak bisa digunakan untuk makan nasi sekalipun. Allahu a’lam. Ketika ditanya kenapa memilih berjualan amplop, ia hanya menjawab sngkat saja, karena amplop ringan, masih bisa beliau bawa dibandingkan jika beliau berdagang yang lainnya.

Karena usianya yang sudah tua, tentu fisiknya pun tidak lagi seperti anak muda. Pak Suhud mengatakan bahwa matanya kini telah kurang awas (rabun), pendengarannya kurang berfungsi dengan baik, dan dadanya sering pengap. Saya memerhatikan, beliau berbicara dengan suara yang lirih sekal dan tangan yang benar-benar gemetar baik di kala berbicara, di kala merapikan amplop-amplopnya, di kala membawa tas, dan lainnya.

Dalam keadaan yang seperti itu, Pak Suhud tetap tegar untuk menjaga kehormatannya dengan tidak meminta-minta. Begitu pula yang dikomentarkan para pedagang di sekitar pintu masuk Komplek Masjid Salman-ITB. Mereka menambahkan, banyak yang badannya masih bujangan, perkasa, gagah, dan kuat, namun meminta-minta. Kami menutup pembicaraan siang itu dengan menyampaikan amanah infaq dari Rumah Amal Salman-ITB.

Sebenarnya, ketika awal sampai akhir perbincangan saya berusaha menahan air mata agar tidak keluar karena mendengar suara Pak Suhud yang begitu lirih dan tangannya yang gemetaran. Terima kasih Pak Suhud. Darimu, saya belajar sebuah perjuangan..

Semoga kelapangan dan keberkahan rezeqi menyertaimu Pak. Dan Allah, tidak akan menyiakan hamba-hamba-Nya..

Bandung, 23 Nopember 2011

Romi Hardiyansyah
0852 842 39760/aemrum@gmail.com

Sumber :
http://rinaldimunir.wordpress.com/2011/11/19/bapak-tua-penjual-amplop-itu/
http://rinaldimunir.wordpress.com/2011/11/28/lanjutan-kisah-bapak-tua-penjual-amplop-itu/
http://id-id.facebook.com/people/Romi-Hardiyansyah/1762674050

Top 10 Inspiring Women dari Bumi Serambi Mekkah

Perempuan millenium Indonesia masih berjuang menegakkan kesamaan haknya – yang terinspirasi oleh “gerutuan” R.A. Kartini. Namun, 7 abad lalu perempuan Aceh telah menikmati hak-haknya sebagai manusia yang setara tanpa perdebatan.
Barangkali selama ini yang anda kenal pahlawan perempuan dari Aceh mugkin hanya Cut Nyak Dhien saja. Hal ini dapat dipahami karena perjuangan heroiknya melawan Balanda sudah difilmkan, dimana pemeran sebagai Cut Nyak Dhien adalah Christine Hakim.

Akan tetapi sebenarnya Cut Nyak Dhien hanyalah satu dari sekian banyak perempuan Aceh yang memeliki kehebatan yang luar biasa di Aceh. Dan itu sudah ada jauh sebelum isu emansipasi dikembangkan. Sebab peran mereka melebihi peran para laki-laki pada saat itu.

Di Matangkuli, Kecamatan Minye Tujoh, Aceh Utara, terdapat sebuah makam kuno yang pada nisannya bertuliskan Arab dan Jawa Kuno. Dituliskan di nisan itu, orang yang dimakamkan adalah Ratu Ilah Nur yang meninggal tahun 1365. Siapa Ilah Nur ? Ilah Nur adalah seorang Ratu yang memerintah Kerajaan Pasai. Keterangan itu juga dapat diperoleh di kitab Negara Kartagama tulisan Prapanca. Disebutkan, Samudera Pasai merupakan daerah yang ditaklukkan oleh Hayam Wuruk, dengan Patihnya Gajah Mada. Buku Hikayat Raja raja Pasai juga menyebutkan tentang kekuasaan Majapahit terhadap Pasai. Setelah segala sesuatunya diatur di Pasai, laskar Majapahit kembali ke Jawa. Namun, sebelum kembali, pembesar-pembesar Majapahit mengangkat seorang Raja, yaitu Ratu Nur Ilah. Ratu Nur Ilah merupakan keturunan Sultan Malikuzzahir. Tidak banyak keterangan yang didapatkan oleh peneliti tentang masa pemerintahan Ratu Ilah Nur ini.

Perempuan Aceh memang luar biasa. Mereka mampu mensejajarkan diri dengan kaum pria. Bahkan, pekerjaan peperangan pun, yang biasanya seluruhnya dilakukan oleh kaum pria, diterjuninya pula. Mereka menjadi panglima, memimpin ribuan laskar di hutan dan di gunung-gunung. Bahkan ada laskar wanita yang disebut Inong Bale. Mereka ini para janda yang menuntut kematian suaminya. Para perempuan Aceh berani meminta cerai dari suaminya bila suaminya berpaling muka kepada Belanda. Kaum pria Aceh pun bersikap sportif. Mereka dengan lapang hati memberikan sebuah jabatan tertinggi dan rela pula menjadi anak buahnya. Diantaranya mereka yang amat dikenal bahkan melegenda, seperti Cut Nayk Dien, Laksamana Kumalahayati, dan sebagainya.

Beberapa preode, Kerajaan Aceh Besar yang berdaulat, pernah dipimpin oleh perempuan. Selain Ratu Nur diatas, ada Sultanah Safiatuddin Syah, Ratu Inayat Zakiatuddin Syah, Sultanah Nurul Alam Naqiatuddin Syah dan Ratu Nahrasiyah. Sementara yang terjun ke medan pertempuran, ada Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Pocut Baren dan Pocut Meurah Intan. Ada pula yang menjadi ullebalang (penguasa lokal). Diantara panglima-panglima tersebut, yang banyak disebut-sebut oleh pendatang Barat adalah Laksamana Malahayati. Mereka ini oleh peneliti barat disejajarkan dengan Semiramis, Permaisuri Raja Babilon dan Katherina II Kaisar Rusia.

1. Ratu Nahrasiyah

Dr. C. Snouck Hurgronje terkagum-kagum menyaksikan sebuah makam yang demikian indah di situs purbakala Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara. Makam yang terbuat dari pualam itu, merupakan makam yang terindah di Asia Tenggara. Makam yang dihiasai dengan ayat – ayat Quran tersebut, adalah makam seorang raja perempuan bernama Nahrasiyah. Ratu tersebut tentu seorang raja yang besar, terbukti dari hiasan makamnya yang sangat istimewa.
Ratu merupakan putri Sultan Zain al-Abidin. Sayang, sedikit sekali sumber sejarah tentang dirinya - yang memerintah lebih dari 20 tahun. Kerajaan Samudera Pasai senantiasa mengeluarkan mata uang emas. Namun, kepunyaan Ratu sampai saat ini belum ditemukan. Sementara itu, dirham ayahnya ditemukan - dimana disisi depan mata uang tersebut tercantum “Zainal Abidin Malik az-Zahir”. Nama Sultan Zain al-Abidin dalam berita–berita Tiongkok dikenal dengan Tsai-nu-li-a-ting-ki. Kronika Dinasti Ming (1368-1643) menyebutkan, Raja ini mengirimkan utusan-utusannya yang ditemani oleh sida-sida China, Yin Ching kepada mahararaja China, Ch’engtsu (1403-1424).

Maharaja China kemudian mengeluarkan dekrit pengangkatannya sebagai Raja Samudera dan memberikan sebuah cap kerajaan dan pakaian kerajaan. Pada tahun 1415 Laksamana Cheng Ho dengan armadanya datang mengunjungi Kerajaan Samudea. Diceritakan, Sekandar, kemanakan suami kedua Ratu, bersama pengikutnya, merampok Cheng Ho. Serdadu–serdadu China dan Ratu Kerajaan Samudera dapat mengalahkan Sekandar. Ia ditanggap lalu dibawa ke Tiongkok untuk dijatuhi hukuman mati. Ratu yang dimaksud dalam berita China itu tidak lain adalah Ratu Nahrasiyah.
 
2. Sultanah Safiatuddin Syah (1641-1675)
Bersyukur bahwa catatan tentang Sultanah Safiatuddin Syah cukup banyak sehingga dapat memberikan gambaran yang memadai mengenai kepemimpinannya. Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang berdaulat. Syafiatuddin Syah yang lahir tahun 1612, anak tertua Sultan Iskandar Muda. Puteri Syafiatuddin tumbuh menjadi gadis yang rupawan, cerdas dan berpengetahuan. Setelah dewasa, dia dinikahkan oleh ayahnya dengan Iskandar Thani, putera Sultan Pahang yang dibawa ke Aceh setelah dikalahkan oleh Sultan Iskandar Muda. Tahun 1636, Sultan Iskandar Muda meninggal. Menantunya lalu diangkat menjadi Sultan Aceh. Lima tahun memerintah, ia meninggal (15 Ferbruari 1642) tanpa memberikan keturunan.

Tiga hari setelah berkabung, para pembesar kerajaan sepakat mengangkat sang permaisuri menjadi raja. Namun, menjelang penobatannya, muncul pertentangan. Ada dua alasan. Pertama Sultan Iskandar Thani tidak berputra dan kedua, soal kelayakan perempuan menjadi raja. Persoalan tersebut diserahkan kepada ulama senior yang sangat berpengaruh saat itu, yaitu Teungku Abdurrauf dari Singkel. Ia menyarankan pemisahan urusan agama dengan urusan pemerintahan. Dari sudut adat dan hukum Islam, Syafiatuddin memenuhi sarat sebagai pemimpin. Selain itu, Syafiatuddin memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang cukup. Para ulama juga mengeluarkan fatwa, bahwa urusan agama dan negara harus dipisahkan sepanjang keduanya tidak saling bertentangan.

Sultanah Safiatuddin Syah memerintah selama 35 tahun (1641- 1675). Inilah masa-masa yang paling sulit karena situasi Malaka saat itu sedang panas dengan adanya perseteruan VOC dengan Potugis merebut pengaruh sehingga sang ratu tidak bisa terhindar darinya karena Aceh merupakan pusat dagang utama. Sultanah sangat memperhatikan pengendalian pemerintahan, pendidikan, keagamaan dan perekonomian. Namun, agak mengabaikan soal kemeliteran. Pada tahun 1668, misalnya, ia mengutus ulama-ulama Aceh ke negeri Siam untuk menyebarkan agama Islam. Sebagaimana ayahnya, ia pun sangat mendorong para ulama dan cerdik pandai mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mensponsori penulisan buku-buku ilmu pengetahuan dan keagamaan.

Dalam ekonomi, ia menerbitkan mata uang mas dan menerapkan cukai bagi pedagang asing yang berdagang di Aceh. Dalam urusan kenegaraan, ia membentuk dua lembaga pemerintahan, yaitu Balai Laksamana (Angkatan Perang yang dikepalai oleh seorang Laksamana) dan Balai Fardah (Lembaga yang mengatur keuangan kerajaan seperti pemugutan cukai dan mengeluarkan mata uang). Selain itu, Sultanah membentuk lembaga tempat bermusyawarah, yaitu Balairungsari (institusi yang terdiri empat uleebalang besar Aceh), Balai Gadeng (beranggotakan 22 ulama besar Aceh), Balai Mejelis Mahkamah Rakyat (semacam DPR yang beranggotakan 73 orang yang mewakili daerah pemukiman).

Yang menarik adalah, diantara 73 anggota dewan tersebut, terdapat sejumlah wanita. Ia adalah seorang raja besar yang sangat dihormati oleh rakyatnya dan disegani oleh negara asing (Belanda, Portugis, Inggris, India dan Arab). Ia meninggal 23 Oktober 1675. Oleh penurusnya, Sultanah Safiauddin Syah tetap dihormati dengan mencantumkan namanya Sultanah pada setempel / segel kerajaan. Selanjutnya, kerajaan diperintah oleh Naqiatuddin dengan gelar Sri Sultan Nurul-Alam Naqiatuddin Syah.

3. Ratu Inayat Zakiatuddin Syah

Naqiatuddin Syah meninggal, digantikan oleh Inayat Zakiatuddin Syah. Menurut orang Inggris yang mengunjunginya tahun 1684, usianya ketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkan sebagai orang bertubuh tegap dan suaranya lantang. Pada masa pemeritahannya, Aceh mendapatkan kunjungan dari Inggris yang hendak membangun sebuah benteng pertahanan guna melindungi kepentingan dagangnya. Ratu menolaknya dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkan mempunyai benteng sendiri. Tentu Ratu tahu apa maksud dari benteng yang dipersenjatai itu. Tamu lainnya adalah kedatangan utusan dari Mekkah. Tamu tersebut bernama El. Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun 1683. Dari utusan tersebut Ratu menerima sejumlah hadiah. Sekembali ke Mekkah, utusan melaporkan kepada Raja Syarif betapa baik dan sempurnanya pemerintahan Ratu Kerajaan Aceh yang rakyatnya taat memeluk Islam.

4. Sultanah Nurul Alam Naqiatuddin Syah
Sultanah Naqiatuddin adalah puteri Malik Radiat Syah. Hal penting dan funamental yang dilakukan oleh Naqiatuddin pada masa pemerintahannya adalah melukakan perubahan terhadap Undang Undang Dasar Kerajaan Aceh dan Adat Meukuta Alam. Aceh dibentuk menjadi tiga federasi yang disebut Tiga Sagi (lhee sagoe). Pemimpin Sagi disebut Panglima Sagi. Maksud dari pemerintahan macam ini agar birokrasi tersentralisasi dengan - menyerahkan urusan pemerintahan dalam kenegarian-kenegarian yang terbagi Tiga Sagi itu. Namun, setiap Sagi tidak berarti melakukan pemerintahan sendiri-sendiri. Untuk situasi sekarang, sistim pemerintahan Kerajaan Aceh dulu sama dengan otonomi daerah. Sultanah juga menyempurnakan Adat Meukuta Alam yang dulu dirancang oleh Sultan Iskandar Muda. Hal lain yang dilakuakan oleh Sultanah adalah mengeluarkan mata uang mas. Masa pemerintahannya yang singkat (1675-1678), memang tidak ada prestasi besar yang dicapainya. Bebarapa peristiwa besar dialaminya, terbakarnya Mesjid Raya Baiturrachman dan Istana yang banyak menyimpan kekayaan emas dan perhiasan.


5. Ratu Kamalat Zainatuddin Syah


Silsilah ratu ini tidak banyak diketahui. Ada dua versi tentang asal usulnya. Perkiraan pertama ia anak angkat Ratu Sultanah Safiatuddin Syah dan lain pihak mengatakan ia adik Ratu Zakiatuddin Syah. Yang jelas, Ratu Zakiatuddin Syah berasal dari keluarga-keluarga Sultan Aceh juga.

Pada masa Kamalat Syah bertahta, para pembesar kerajaan terpecah dalam dua pendirian. Golongan orang kaya bersatu dengan golongan agama menginginkan kaum pria kembali menjadi Sultan. Kelompok yang tetap menginginkan wanita menjadi raja adalah Panglima Sagi. Perbedaan pendapat itu sebetulnya bukan sesuatu yang baru dan pernah menimbulkan kontak senjata.

Namun, kemudian kedudukan Kamalat Syah tidak dapat lagi dipertahankan setelah para ulama meminta pendapat dari Qadhi Malikul Adil dari Mekkah. Dalam surat balasannya, Malikul Adil menyatakan bahwa kedudukan wanita sebagai raja bertentangan dengan syariat Islam. Ia turun tahta pada bulan Oktober 1699. Pada masa pemerintahannya, ia mendapatkan kunjugan dari Persatuan Dagang Perancis dan serikat dagang Inggris East Indian Company. Ia sempat pula mengeluarkan mata uang mas

6. Laksamana Malahayati atau "Keumalahayati"

Wanita Aceh yang satu ini bukanlah pendekar komik dari negeri antah barantah. Ia benar-benar ada. Keumalahayati namanya. Ia seorang Laksamana (Panglima Perang) Kerajaan Aceh. Malahayati merupakan figur yang banyak muncul dalam cacatan penulis asing dan bangsa Indonesia sendiri. Malahayati menjadi Panglima Angkatan Perang kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Al Mukammil (1589-1604). Ia mendapat kepercayaan menjadi orang nomor satu dalam meliter dari sultan karena keberhasilannya memimpin pasukan wanita. Ia berasal dari keturunan sultan. Ayahnya, Mahmud Syah, seorang laksamana. Kakeknya dari garis ayahnya, juga seorang laksamana bernama Muhammad Said Syah, putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530-1539. Sultan Salahhuddin sendiri putera Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530) pendiri kerajaan Aceh Darussalam. Dilihat dari asal keturunannya, darah meliter berasal dari kakeknya. Pembentukan pasukan wanita yang semuanya janda yang disebut Armada Inong Bale itu merupakan ide Malahayati. Maksud dari pembentukan pasukan wanita tersebut, agar para janda tersebut dapat menuntut balas kematian suaminya. Pasukan ini mempunyai benteng pertahahanan. Sisa–sisa pangkalan Bale Inong masih ada di Teluk Kreung Raya.

John Davis, seorang berkebangsaan Inggris, nahkoda kapal Belanda yang mengunjungi Kerajaan Aceh pada masa Malahayati menjadi laksamana, melaporkan, Kerajaan Aceh pada masa itu mempunyai perlengkapan armada laut terdiri dari 100 buah kapal perang, diantaranya ada yang berkapasitas 400-500 penumpang. Ketika itu Kerajaan Aceh memiliki angkatan perang yang kuat. Selain memiliki armada laut, di darat ada pasukan gajah. Kapal-kapal tersebut bahkan juga ditempatkan di berbagai tempat kekuasaan Aceh. Kekuatan Keumalahayati mendapat ujian ketika terjadi kontak senjata antara Aceh dengan pihak Belanda. Pada tanggal 21 Juni 1599, dua kapal Belanda yang dipimpin dua bersaudara Coernelis de Houtman dan Federick de Houtman berlabuh dengan tenang di Aceh. Karena mendapat hasutan dari Portugis, Laksamana Malahayati menyerang kedua kapal tersebut. Dalam penyerangan itu, Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya terbunuh.

Sedangkan Federick de Houtman ditawan dan dijebloskan ke tahanan Kerajaan Aceh. Sesuatu yang menggegerkan bangsa Eropa dan terutama Belanda - sekaligus menunjukkan kewibawaan Laksamana Keumalahayati ketika Mahkamah Amstredam menjatuhkan hukuman denda kepada van Caerden sebesar 50.000 gulden yang harus dibayarkan kepada Aceh. Uang sejumlah itu benar-benar dibayarkan kepada yang berhak. Bayar denda tersebut adalah buntut tindakan Paulus van Caerden ketika datang ke Aceh menggunakan dua kapal menenggelamkan kapal dagang Aceh serta merampas muatan lada lalu pergi meninggalkan Aceh. Peristiwa penting lainnya selama Malahayati menjadi Laksama adalah ketika ia mengirim tiga utusan ke Belanda, yaitu Abdoelhamid, Sri Muhammad dan Mir Hasan ke Belanda. Ketiganya merupakan duta-duta pertama dari sebuah kerajaan di Asia yang mengunjungi negeri Belanda. Banyak cacatan orang asing tentang Malahayati. Kehebatannya memimpin sebuah angkatan perang ketiga itu diakui oleh negara Eropa, Arab, China dan India. Namanya sekarang melekat pada kapal perang RI, KRI Malahayati.

7. Cut Nyak Dien


Nama Cuk Nyak Dien bagai sebuah legenda. Setelah suaminya, Teuku Umar meninggal, ia memilih melanjutkan perjuangan bersenjata dengan pilihan : hidup atau mati di hutan belantara daripada menyerah kepada Belanda. Ia membiarkan dirinya menderita dan lapar di hutan sambil terus dibayangi oleh pasukan marsose Belanda yang mengejarnya. Adakalanya ia berminggu-minggu tidak menjumpai sesuappun nasi, makan apa saja ditemui di hutan. Ia melakukan itu selama 6 tahun. Ketika itu ia sudah tua dan matanya rabun. Bila mau, dia bisa menghindari kehidupan seperti itu. Hanya orang yang luar biasa yang menjalaninya. Bagaimana tidak. Ia tumbuh sebagai anak yang manja. Sebagai anak uleebalang, ia setaraf dengan wanita bangsawan lainnya. Ia lahir tahun 1848. Ayahnya, Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang. Ibunya juga keturunan bangsawan. Sebagai lazimmnya anak bangsawan, Cut Nyak Dien mendapatkan pendidikan yang baik, terutama pendidikan agama dan pengetahuan tentang rumahtangga. Setelah dewasa, ia dijodohkan dengan Teuku Ibrahim. Dari pernikahannya itu, ia memperoleh seorang anak laki-laki. Ia mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh suaminya di medan peperangan. Bahkan, Cut Nyak Dien aktif di garis depan. Akibatnya ia jarang berkumpul dengan suami dan anaknya.

Karena Belanda lebih unggul soal persenjataan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh orang Aceh sendiri, lama-lama daerah kekuasaan Aceh semakin banyak jatuh ke tangan Belanda - termasuk daerah yang dikuasai Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien dan keluarganya terpaksa mengungsi. Pada tanggal 28 Juni 1878, Teuku Ibrahim dan pengikutnya gugur dalam pertempuran. Cut Nyak Dien menjadi janda muda, namun tetap cantik. Kebencian Cut Nyak Dien terhadap Belanda makin membara. Lalu terucaplah janjinya, lelaki yang dapat membalas kematian suaminya, akan diterimanya sebagai suami. Seorang lelaki pejuang, Teuku Umar akhirnya menebus kematian suaminya. Sebagaimana janjinya, maka ia menikah dengan Teuku Umar. Bersama Cut Nyak Dien, Teuku Umar memarakkan lagi peperangan melawan Belanda. Cut Nyak Dien dengan pengikutnya melakukan perang gerilya. Dari pernikahannya dengan Teuku Umar, ia mendapat seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Kemudian anaknya dinikahkan dengan Teuku Di Buket, anak lelaki Teuku Cik Di Tiro. Pada 11 Februari 1899, Teuku Umar tewas dalam pertempuran. Cut Nyak Dien kembali menjadi janda. Peperangan ia teruskan seorang diri. “... selama aku masih hidup, masih berdaya, perang suci melawan kafir ini kuteruskan ...” bagian sumpah Cut Nyak Dien sepeninggal suaminya. Ia memimpin peperangan dari persembunyianya di gunung-gunung.

Kehidupan Cut Nyak Dien amat sengsara. Ia tidak memiliki apa–apa lagi kecuali semangat pantang menyerah. Ia pun ditinggalkan banyak pengikutnya. Mungkin karena tidak tega melihat penderitaan Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, selaku panglimanya mulai berpikir menyerah sebagai jalan membebaskan Cur Nyak Dien dari penderitaan. “Takluk kepada kaphe ? Cis, najis, semola Allah Subhanahu Watala menjauhkan perbuatan yang sehina itu dari diriku,” ujar Cut Nyak Dien.
Namun, Pang Laot Ali tetap tidak sampai hati melihat penderitaan pemimpinnya. Pang Laot Ali membuat perjanjian dengan pihak Belanda agar tidak menyakiti Cut Nyak Dien. Sebagaimana petunjuk Pang Laot, persembunyian Cut Nyak Dien ditemukan oleh Belanda. Dalam keadaan buta dan lemah, ia mengangkat kedua tangannya dengan kesepuluh jarinya dikembangkan. Dari mulutnya keluar kata-kata “Ya, Allah, ya Tuhan inikah nasib perjuanganku ? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir”. Dengan tandu, Cut Nayak Dien dibawa Belanda. Tanggal 11 Desember 1906, Pemerintah Belanda mengasingkan Cut Nyak Dien dan kemanakannya ke Sumedang, Jawa Barat. Pada 9 November 1908 ia meninggal.

8. Cut Meutia

Memegang pedang yang sudah dikeluarkan dari sarungnya, rambut terurai, tanpa ada keraguan sedikit pun, Cut Nyak Meutia menyongsong pasukan Belanda yang dipimpin oleh Mosselman. Satu peluru di kepala dan dua di tubuhnya merubuhkan wanita yang digambarkan berparas cantik, kulit kuning berambut panjang. Ia tewas tangal 25 Oktober 1910 di hulu Sungai Peutoe setelah pengejaran yang melelahkan oleh pasukan elit Belanda. Cut Muetia lahir tahun 1870. Ayahnya, Teuku Ben Daud, seorang uleebalang Pirak yang setia terhadap Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah. Ibunya bernama Cut Jah.

Ia mempunyai empat saudara laki-laki. Cut Meutia tumbuh menjadi gadis cantik dan bertubuh indah dengan pembawaan yang lembut. Pesonanya sesuai dengan namanya Muetia yang diartikan Mutiara. Kecantikan dan kehalusan budinya membuat dirinya menjadi primadona. Banyak pria yang hendak meminangnya sampai akhirnya ia menikah dengan Teuku Syamsarif seorang uleebalang tahun 1890 dalam sebuah pernikahan yang agung sebagai anak uleebalang. Dibalik wajahnya yang lembut dan tutur bahasanya yang santun itu, hatinya sebetulnya bagai kawah gunung berapi yang bergelegak memendam kebencian terhadap Belanda sebagaimana juga ayahnya dan saudara-saudaranya. Sebagai anak bangsawan yang dimanjakan, ia sebetulnya tidak menuntut kemewahan dan kemanjaan. Dirinya adalah lambang penderitaan rakyatnya. Kepribadiannya itu tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh suaminya sendiri. Pandangan dan kepribadiannya seperti itu sangat bertentangan dengan suaminya yang senang kedudukan, kemewahan serta mengagungkan martabat tinggi. Untuk memenuhi kesenangannya, ia bersedia bekerja sama dengan Belanda. Ia memanguku uleebalang atas pilihan Belanda. Sedangkan jauh sebelumnya, Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah sudah mengangkat Teuku Cut Mahammad, adik Teuku Syamsarif sebagai uleebalang. Jadi, ketika itu, di Keureutoe terdapat dua uleebalang. Kakak beradik itu bagai langit dan bumi. Sang kakak berkiblat kepada Belanda, sedangkan sang adik berpihak kepada kemerdekaan.

Antara Cut Meutia dengan Teuku Syamsarif seperti campuran minyak dengan air. Cut Meutia sudah berusaha membujuk suaminya agar berpaling dari penjajah, tetapi tidak pernah ditanggapi. Karena tidak juga diindahkan, Cut Meutia meminta diceraikan saja oleh suaminya. Akhirnya Cut Meutia kembali kepada orangtuanya. Karena Teuku Syamsarif tidak menjemputnya dan juga memberikan nafkah, maka mereka dianggap sudah bercerai. Bercerai dari suaminya, gelora jiwanya terlepas bebas sudah. Ia pun ikut bergerilya bersama ayah dan saudara-saudaranya. Namun, Teuku Ben Daud tidak mengizinkannya karena yang ia seorang janda. Kemudian ia dinikahkan dengan Teuku Cut Muhammad (Chik Tunong) dan barulah ia benar-benar ikut angkat senjata. Seterusnya ia mendampingi suaminya berperang. Tanggal 5 Maret 1905, Teuke Chik Tunong tertangkap kemudian dihukum tembak. Sebelum dijatuhi hukuman, ia meminta bertemu dulu dengan Cut Meutia dan anaknya Teuku Raja Sabi, 5 tahun. Ia berpesan agar melanjutkan perlawanan terhadap Belanda, anaknya dididik agar terus mempunyai kebencian terhadap Belanda. Cut Muhammad menyarankan menikah Cut Meutia dengan Pang Naggore.

Pang Naggroe adalah seorang panglima perang cerdik dan licin. Setelah melahirkan anaknya dari Chik Tunong, akhirnya Cut Meutia menikah dengan Pang Nanggroe. Bersama suaminya yang ketiga ini, Cut Meutia meneruskan perjuangan sampai akhirnya ditemukan Belanda. Perjuangannya diteruskan oleh anaknya, Teuku Raja Sabi.


9. Pocut Baren
Pocut Baren lahir di Tungkop. Ia putri seorang uleebalang Tungkop bernama Teuku Cut Amat. Daerah uleebalang Tungkop terletak di Pantai Barta Aceh. Suaminya juga seorang uleebalang yang memimpin perlawanan di Woyla. Pocut Baren merupakan profil wanita yang tahan menderita, sanggup hidup waktu lama dalam pengembaraan di gunung dan hutan belantara mendampingi suaminya. Ia disegani oleh para pengikut, rakyat dan juga musuh. Ia berjuang sejak muda dari tahun 1903 hingga tahun 1910. Ia memimpin pasukannya di belahan barat bersamaan dengan Cut Nyak Dien ketika masih aktif dalam perjuangan.
Ia telah mempersiapkan dirinya - bila kelak ditinggalkan oleh suaminya dan sudah tahu apa harus diperbuat nantinya. Ketika suaminya tertembak Belanda, tidak membuat Pocut Baren mundur. Semangatnya malah semakin menggebu.

Suatu penyerangan besar-besar dibawah pimpinan Letnan Hoogers, meluluhkan benteng pertahanan Pocut Baren. Kaki Pocut Baren tertembak dan dibawa ke Meulaboh. Selama ditawan di Meulaboh, luka tembaknya tidak kunjung membaik. Kemudian Pocut Baren dibawa ke Kutaraja untuk dilakukan pengobatan lebih intensif. Namun, dokter memutuskan kakinya diamputasi. Selama dalam tawanan, Pocut Baren diperlakukan dengan baik. Sebagai penghargaan atas dirinya, Belanda menghadiahkan sebuah kaki palsu untuknya - yang didatangkan khusus dari Belanda. Ia wafat tahun 1933. Meninggalkan rakyatnya yang sangat mencintainya.

10. Pocut Meurah Intan


Pocut Meurah Intan seorang puteri bangsawan dari kalangan Kesultanan Aceh. Ayahnya Keujruen Biheue berasal dari keturunan Pocut Bantan. Pocut Meurah menikah dengan Tuanku Abdul Majid, salah seorang anggota keluarga Sultan Aceh. Ia seorang pejabat bea cukai pelabuhan yang gigih menantang kehadiran Belanda.

Dari pernikahannya dengan Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah mendapat tiga anak laki-laki. Belanda mencatat, bahwa Pocut Meurah salah satu figur dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda. Dalam laporan kolonial (Koloniaal Verslag) tahun 1905, sampai tahun 1904, satu-satunya tokoh dari kalangan Kesultanan Aceh yang belum menyerah dan tetap bersikap anti terhadap Belanda adalah Pocut Meurah Intan. Semangat anti Belanda yang teguh itulah yang diwariskannya pada puteranya sehingga mereka bersama-sama dengan pejuang Aceh lainnya menentang Belanda. Ia bercerai dengan suaminya karena Tuanku Abdul Majid menyerahkan diri kepada Belanda. Lalu ia mengajak anak-anaknya terus berperang. Dua diantara anaknya, Tuanku Muhammad Batee dan Tuanku Nurdin, kemudian menjadi terkenal sebagai pemimpin pergerakan.
Intensitas patroli Belanda yang semakin meningkat, membuat Pocut Meuran Intan bersama kedua putranya tertangkap marsose. Namun, sebelum tertangkap, ia masih sempat melakukan perlawanan yang amat mengagumkan pihak lawan. Valtman, pemimpin pasukan Belanda yang berpengalaman di Aceh dan baik hati, menyebutnya sebagai heldhaftig (gagah berani). “Kalau begitu, biarlah aku mati,” ucap Pocut Meuran Intan. Lalu ia mencabut rencongya menyerbu brigade tempur Belanda. Ia mengalami luka parah. Terbaring di tanah digenangi darah dan lumpur.

Veltman mengira ia tewas lalu meninggalkannya. Kata Valtman, biar dia meninggal ditangan bangsanya sendiri. Pocut Meuran Intan ternyata masih hidup. Ia diselamatkan. Veltman kemudian mengirim dokter untuk merawat luka-lukanya. Namun, Pocut Meuran menolak dokter Belanda itu. Ia sembuh, tetapi kondisi tubuhnya tidak lagi sekuat sebelumnya. Kemudian, bersama putranya, Pocut Meurah Tuanku Budiman dimasukkan ke penjara. Sementara putranya yang lain, Tuanku Nurdin tetap melanjutkan perjuangan sampai kemudian ditahan oleh Belanda. Pocut Meurah Intan yang pincang dengan kedua putranya 6 Mei 1905 kemudian diasingkan ke Blora, Jawa. Pada 19 Septembar 1937 Pocut Meurah Intan meninggal.

Sumber: 1, 2